Kurganets-25 IFV |
Kekuatan Militer Rusia
Jumat, 11 September 2015
Kurganets-25
Rabu, 14 Mei 2014
MiG : Terminator Udara Karya Mikoyan
Pesawat kelas dunia
MiG-9 |
MiG-9 adalah pesawat tempur pertama yang dimiliki Soviet. Ketika itu para pilot masih takut menerbangkan pesawat tanpa baling-baling dan mekanik belum memiliki pengalaman menangangi mesin jet.Berbekal pengalamannya merancang pesawat itu, Biro Desain Mikoyan Guryevich membangun MiG-15, salah satu pesawat tempur terbaik di zamannya. Masa kejayaan armada MiG adalah ketika pecah Perang Korea. Militer AS sangat terkejut melihat betapa mudahnya MiG-15 mengenyahkan F-80 yang lamban dan menjatuhkan pesawat-pesawat pembom.
MiG-15 |
Untuk menandinginya, AS mengirimkan F-86 Sabre. Ini merupakan tipe pesawat tempur yang baru saja selesai diproduksi dan langsung dikirim bertempur. Sebagai komandan skuadron, Sergey Kramarenko yang mencatatkan 13 kemenangan di Korea menjelaskan, “Sangat sering akhir suatu duel ditentukan oleh serangan pertama. MiG dapat bergerak cepat ke atas setelah melakukan serangan, sedangkan Sabre cenderung sebaliknya, merendah ke tanah. Masing-masing berusaha menggunakan karakteristik tempur terbaik pesawatnya, jadi pilot Amerika terbang rendah.”. Sampai saat ini MiG-15 adalah pesawat tempur jet yang banyak diproduksi di dunia. Selain Uni Soviet, pesawat ini juga diproduksi dengan linsensi di Polandia, Cekoslowakia, dan China. Total ada lebih dari 15 ribu unit pesawat ini telah diproduksi dan pesawat tempur ini digunakan oleh lebih dari 40 negara selama setengah abad lebih.
Phantom si penghancur
MiG-19 ada di balik sebagian besar kemenangan pertempuran udara dalam Perang Vietnam dan konflik India-Pakistan.
MiG-19 |
MiG-19 buatan China yang dikenal dengan nama J-6, dan diterbangkan pilot lokal menembak jatuh pesawat-pesawat Phantom milik AS. Di Kashmir pesawat ini menghancurkan Su-7 yang diterbangkan AU India. Pesawat tempur ini dipersenjatai senapan 3 x 30 mm dipadukan dengan kemampuan bermanuver yang hebat dan laju naik yang baik. Banyak pilot memuji kehandalan dan kelincahannya. Uni Soviet menggunakan MiG-19 untuk mencegat pesawat penyusup di perbatasannya. Pada 1960, pesawat ini menembak jatuh sebuah pesawat pengintai jarak jauh RB-47 AS di Kawasan Kutub. Beberapa pesawat lain AU AS dihancurkan di langit Republik Demokratis Jerman, bersama sejumlah aerostat pengintai.
‘Balalaika’ yang mematikan
Karya sukses Mikoyan berikutnya adalah MiG-21, pesawat tempur supersonik paling banyak populasinya di dunia. Seri pesawat ini yang mulai dibuat lebih dari separuh abad lalu, hingga kini masih diproduksi di China.
MiG-21 |
Salah satu fitur yang menonjol dari pesawat ini adalah biaya produksinya yang rendah. Untuk versi ekspor biaya produksinya memakan kurang dari sebuah BMP-1 (Boyevaya Mashina Pekhoty – Pengangkut Personel Bersenjata). Di negara-negara NATO, MiG-21 diberi julukan aneh ‘fishbed’. Pilot Soviet menyebut pesawat ini ‘Balalaika’ karena sayapnya yang berbentuk segitiga. Seperti para pendahulunya, MiG-21 terbukti sukses dalam perang Vietnam. Badannya yang kecil membuat pesawat tempur ini gesit dan lincah bermanuver. Armada pesawat generasi baru Phantom AS sampai harus kembangkan taktik khusus untuk menghadapinya. Namun pilot Vietnam yang terapkan taktik Soviet: setelah menarik sasaran dari tanah, mereka memosisikan pesawat di belakang dan di bawah pesawat Amerika yang menyerang dengan peluru kendali, tetap unggul.
Mata yang awas
Pesawat serangan darat MiG-27 dijuluki ‘balkon dengan pemandangan medan perang’ sebagai pengakuan atas luasnya ruang pandang kokpit. Namun pada kenyataannya malah pesawat interseptor MiG-31 yang menjadi pesawat dengan tingkat keawasan tinggi.
MiG-27 |
MiG-31 menjadi yang pertama di dunia yang menggunakan sistem radar berfase. Sistem ini memungkinkannya mengidentifikasi pesawat sasaran (termasuk sasaran dengan ketampakan rendah) pada jarak 320 km. Perangkat elektronik onboard-nya dapat melacak 24 sasaran sekaligus, mengikuti 10 di antaranya dan memilih 4 paling penting untuk ditembak dengan misil ‘udara ke udara’ jarak jauh. Empat MiG-31 mampu mengontrol ruang udara dengan sebuah garis depan sepanjang 800-900 km.
MiG-31 |
Gesit dan lincah
MiG-29 adalah pesawat tempur utama di AU Rusia. Pesawat ini sekaligus berfungsi sebagai laboratorium terbang untuk menguji teknologi baru. Mesinnya menggunakan thrust vectoring, yang memberikan kemudahan manuver yang tinggi. Para pilot menyebut MiG-29 pertama ‘pesawat homing beacon’ karena dapat menampung cukup bahan bakar untuk terbang mengelilingi lapangan terbangnya sendiri.
Sekarang modifikasi SMT telah dibekali dengan perangkat elektronik on board mutakhir, dan tangki bahan bakar tambahan serta peralatan pengisian ulang bahan bakar di udara.
MiG-29 |
MiG-31 : Pesawat Tempur Yang Mendahului Zamannya
Pesawat tempur-pencegat supersonik MiG-31—yang
disebut Foxhound oleh NATO—adalah pesawat tempur Soviet pertama generasi
keempat. Pada akhir 1960-an, Rusia memiliki alasan internal dan
eksternal untuk membuat pesawat ini. Ketika itu, Amerika Serikat
menggunakan rudal jelajah strategis dan pesawat pembom FB-111. Pesawat
tersebut dapat terbang melintasi Kutub Utara dan mencapai perbatasan
Rusia pada ketinggian rendah, mengikuti relief dan menghindari
pengawasan satelit Rusia. Selain itu, Rusia kekurangan penghalang radar (radar barrier) untuk wilayah sebelah utara. Untuk mengatasi kekurangan tersebut dan mendeteksi “tamu”
tak diundang, Rusia memutuskan untuk meluncurkan pesawat MiG yang dapat
memantau ruang udara di garis depan dan rentang ketinggian tertentu.
Pesawat tersebut dibuat oleh Artem Mikoyan Experimental Design Office ,
yang sekarang menjadi Perusahaan Pesawat Rusia MiG. Setelah MiG
beroperasi, pesawat pengintai Amerika mulai lebih jarang berkeliaran di
perbatasan Rusia.
Pengalaman “Arktik” MiG-31 dapat sangat berguna bagi
formasi utara Tentara Rusia untuk melindungi kepentingan Rusia di
kawasan Arktik.
Karakteristik taktis dan teknis MiG-31
- Berat lepas landas maksimum: 46,2 ton
- Kecepatan terbang maksimum: 3.000 km/jam (ketinggian tinggi), 1.500 km/jam (ketinggian rendah)
- Batas ketinggian: 20,6 km
- Muatan tempur maksimum: 9 ton
Pesawat ini mampu mencegat dan menghancurkan segala
sasaran, mulai dari satelit terbang rendah hingga rudal jelajah.
Sekelompok pesawat pencegat MiG-31 dapat menguasai sebagian besar ruang
udara dengan mengarahkan pesawat tempur kepada sasaran serta misil
antipesawat berbasis darat.
MiG-31 dijuluki “radar terbang” oleh para pilot karena kemampuan avionikanya yang unik. Pesawat ini memiliki sistem kendali “barrier”
di pangkalannya dan dilengkapi dengan antena dengan susunan berfase
pertama (PPA) di dunia. PPA berbeda dari radar klasik karena bisa
menggerakkan sorotan di antena tetap, menghasilkan sejumlah sinar yang
diperlukan, serta melacak berbagai sasaran sekaligus.
Dalam sistem “Barrier-M” yang telah di-upgrade, yang mulai digunakan
militer pada 2008, rentang deteksi maksimum sasaran udara telah
ditingkatkan menjadi 320 km. “Barrier” ini dapat mendeteksi 24 obyek
pada jarak 200 kilometer. Komputer dalam pesawat MiG-31 dapat memilih
empat sasaran paling berbahaya dan mengarahkan misil udara jarak jauh
langsung pada sasaran tersebut. Jumlah maksimum target yang dapat
diserang sekaligus adalah delapan. Empat sasaran lain dihancurkan dengan
misil jarak sedang atau misil jarak dekat. Pesawat juga dapat mengirim
koordinat sasaran ke pesawat tempur dan misil antipesawat di darat.
Para ahli mengatakan tidak akan adanya sistem aviasi
yang mirip dengan MiG-31 dalam sepuluh hingga 15 tahun ke depan. Semua
pesawat tempur modern, kecuali untuk pesawat tempur generasi kelima,
tidak sepenuhnya supersonik. Berbagai batasan dalam rancangan kerangka
pesawat umumnya membuat waktu terbang supersoniknya terbatas hanya 5-15
menit. Sementara, durasi penerbangan supersonik MiG-31 hanya terbatas
oleh pasokan bahan bakar. MiG-31 juga mampu menembus hambatan suara pada
penerbangan datar dan naik, sementara mayoritas pesawat supersonik
melewati kecepatan M=1 dengan sedikit menukik.
MiG-31M, Modifikasi MiG-31
MiG-31 mulai diproduksi pada 1981 di fasilitas Sokol di Gorky (sekarang Nizhny Novgorod). Pada akhir 1994, lebih dari 500 mesin jenis ini dibuat, namun kemudian diproduksi secara terbatas. Modernisasi besar-besaran terhadap MiG-31 pada 1984 menghasilkan MiG-31M. Pesawat modifikasi ini dianggap sebagai temuan penerbangan militer terbaik Uni Soviet dan beberapa informasi tentang pesawat ini masih dirahasiakan sampai sekarang. MiG-31M pada kecepatan maksimum dapat melampaui kecepatan pesawat serupa lain di dunia, dengan selisih setidaknya 500 kilometer/jam. Pada Agustus 1995, pesawat ini tampil dalam MAKS-95 Air Show di Zhukovsky dan menjadi sensasional. Tetapi, MiG-31M tidak sempat diproduksi massal. Namun demikian, di fasilitas Sokol dan di fasilitas perbaikan pesawat, masih ada kapasitas produksi, staf dan dokumentasi yang diperlukan untuk menciptakan kembali pesawat tersebut. Menurut perhitungan ahli penerbangan, hal tersebut akan mengurangi sepertiga biaya produksi untuk merestorasi pesawat yang sangat menjanjikan itu, untuk keperluan perlindungan perbatasan ruang udara Rusia.
Fakta-fakta Menarik Seputar MiG-25
Didesain untuk bertempur dengan Valkyrie
MiG-25, yang disebut Foxbat oleh NATO, dibuat untuk menghadapi ancaman pesawat pengebom supersonik Amerika B-58 dan pesawat lain hasil modifikasi B-58 yang mampu menembus pertahanan anti-aircraft dan melancarkan serangan nuklir. Pesawat tempur-pencegat yang dimiliki oleh Uni Soviet pada saat itu tidak mampu melawan pesawat musuh secara efektif dalam hal kecepatan dan karakteristik kinerja ketinggiannya. Pesawat tempur MiG-21 dan Su-15 yang saat itu beroperasi sama sekali tidak sebanding dengan pesawat pembom strategis Valkyrie XB-70 ataupun pesawat pengintai SR-71 Lockheed berkecepatan tinggi yang memiliki kecepatan meluncur Mach 2.8. Para perancang MiG-25 sukses meningkatkan kecepatan pesawat hingga 3.000 kilometer per jam dan mencapai batas ketinggian 23.000 meter. Dengan spesifikasi tersebut, karakteristik MiG-25 sebanding dengan Valkyrie. Namun, MiG-25 dan Valkyrie tidak pernah berhadapan satu sama lain karena Valkyrie tidak diproduksi secara massal.
Pesawat pencegat dengan performa unggul
MiG-25 merupakan sebuah inovasi. Rancangan kerangka MiG-25 belum pernah dilihat sebelumnya dalam dunia pesawat tempur. Pesawat ini dilengkapi pipa udara (air intake) lateral berbentuk persegi dengan jalur sirkulasi (intake ramp) horizontal, ekor pesawat kembar dan sayap tipis berbentuk trapesium dengan aspek rasio rendah. Kedua mesin pesawat berada di samping bagian badan belakang. Struktur pesawat tersebut memungkinkan MiG-25 terbang dengan kecepatan sangat tinggih, bahkan memecahkan rekor pada saat itu, serta melakukan manuver canggih untuk pesawat sekelasnya. Peralatan elektronik yang terdapat pada MiG-25 membuat pesawat ini menjadi pesawat pertama yang dapat diarahkan ke sebuah sasaran dalam mode semi-otomatis. Fitur ini sangat penting mengingat kemungkinan kecepatan mendekat yang bisa diantisipasi. Refleks manusia secara normal tidak akan mampu merespons dengan cukup cepat.
Bahan khusus tahan panas
Dalam kecepatan di atas Mach 2.5, struktur pesawat akan memanas secara signifikan hingga suhu mencapai 300-400°C. Akibatnya, tidak mungkin badan MiG-25 dibuat menggunakan bahan-bahan biasa. Salah satu pilihan bahan untuk badan pesawat ialah titanium, yang merupakan bahan yang digunakan oleh Amerika. Namun, para insinyur Rusia memilih menggunakan baja, yang akhirnya mencakup 80 persen berat total rancangan. Titanium dan campuran aluminium tahan panas digunakan untuk membuat bagian selain badan pesawat. Penggunaan bahan khusus ternyata berdampak hebat secara mengejutkan dan tidak diperkirakan yakni pengelasan dapat dilakukan pada lapis keras (hard standing) itu sendiri.
Masalah pelik bagi Amerika
Pengembangan MiG-25 dan program uji cobanya dilakukan secara sangat rahasia. Pesawat ini pertama kali diperkenalkan kepada dunia pada 9 Juli 1967 dalam sebuah acara penerbangan untuk merayakan Hari Angkatan Udara di Domodedovo. Empat pesawat tempur terbang di atas penonton pada ketinggian rendah. Komentator mengumumkan bahwa inilah pesawat tempur baru yang mampu melesat dengan kecepatan 3.000 kilometer per jam. Hal tersebut adalah berita besar bagi dunia Barat, dan tentu bukan berita bagus. Rapat luar biasa pun digelar oleh Kongres Amerika Serikat. Rapat tersebut mendukung dimulainya pengerjaan pesawat tempur-pencegat kelas baru F-14 dan F-15. Kedua pesawat ini membawa desain ekor kembar, seperti MiG-25, tetapi memiliki kelemahan dalam kecepatan dan ketinggian.
Pengkhianatan menjadi stimulus modifikasi
Pada September 1976, Letnan Dua Viktor Belenko menerbangkan sebuah MiG-25P dari pangkalan udara di Timur Jauh ke Jepang dan mendarat di Pulau Hokkaido, tempat ia meminta suaka politik. Pesawat itu dibongkar dan dianalisis oleh para ahli Amerika. Satu setengah bulan kemudian, pesawat tersebut dikembalikan dalam wujud terpisah-pisah setelah diminta oleh Kementerian Luar Negeri Soviet.
Pengkhianatan Belenko memberi masalah besar bagi Uni
Soviet. Namun, kejadian itu membuka jalan untuk memperbaiki efektivitas
tempur pesawat pencegat tersebut. Semua peralatan elektronik pada
pesawat diganti karena kemungkinan rahasia pengoperasiannya telah
dikenali musuh. Pesawat tempur tersebut lalu dilengkapi dengan sistem
pencarian dan pelacakan sasaran yang lebih modern dan diberi nama
MiG-25PD.
Ketinggian yang dapat dicapai tak terkalahkan
MiG-25 memegang 29 rekor dunia. Di antara rekor tersebut, terdapat satu yang unik dan belum terkalahkan bahkan hingga saat ini, yakni rekor ketinggian yang dapat dicapai untuk pesawat yang menggunakan mesin jet. Pada 21 Agustus 1977, pilot uji coba Fedotov naik hingga ketinggian 37.650 meter di atas Bumi.
Helikopter-helikopter Pemegang Rekor Milik Rusia
Helikopter Terbesar : Mi-26
Mi-26 |
Helikopter terbesar yang dimiliki Rusia adalah heli angkutan berat Mi-26 yang diterbangkan pertama kali pada 1977. Helikopter ini mampu mengangkut 20 ton metrik kargo atau 80 penumpang. Para pilot menjuluki Mi-26 sebagai ‘sapi terbang’ karena ukurannya yang besar. Jika ditempatkan berdampingan dengan Boeing 737, helikopter ini akan tampak lebih panjang. Total area baling-baling Mi-26 lebih dari 800 meter dan ketinggiannya sama seperti gedung tiga tingkat. Mi-26 diproduksi sebanyak 310 unit.Tak ada helikopter angkutan berat produksi Amerika yang dapat menandingi kemampuan Mi-26. Pada 2002, Mi-26 membantu Tentara Amerika Serikat mengangkat sebuah CH-47 ‘Chinook’, pesawat sayap berputar milik Tentara AS yang dijuluki ‘gerbong terbang’, yang jatuh di sebuah lokasi yang tidak terakses di Afghanistan. Helikopter tersebut berhasil membawa CH-47 kembali ke basis Amerika di Bagram.
Helikopter Terpopuler : Mi-8
Mi-8 |
Helikopter Rusia yang paling populer adalah helikopter
multifungsi jarak menengah Mi-8. Helikopter ini diterbangkan pertama
kali pada 1961. Mi-8 memiliki kapasitas muatan tiga ton metrik kargo
atau 24 penumpang. Jumlah produksi Mi-8 mencapai lebih dari 17.000 unit.
Persenjataan helikopter ini adalah 2-3 senapan mesin dan 1,5 ton metrik
peralatan perang pada titik suspensi, termasuk roket tanpa kendali 57
milimeter, bom terjun bebas, dan sistem antitank 3M11 Falanga. Helikopter yang dibuat lebih dari setengah abad lalu ini
terbukti sangat sukses sehingga sampai saat ini masih menjadi model
helikopter Rusia yang paling banyak diekspor. Mi-8 dapat menjalankan
berbagai misi, mulai dari menyelamatkan personel dari sebuah titik
rawan, bertempur dalam jarak dekat, hingga mengirim kargo ke wilayah
terpencil. Mi-8 bahkan dapat digunakan untuk memasang ranjau. Helikopter ini telah digunakan oleh 50 negara dan pernah
beroperasi di berbagai medan perang, termasuk di Afghanistan, Chechnya,
dan Timur Tengah. Kecil kemungkinan Mi-8 dapat tergantikan dalam waktu
dekat. Helikopter ini sangat dikagumi oleh para pilot dan teknisi atas
keandalannya, tingkat kegagalannya yang rendah, serta efisiensi teknis
yang disebut ‘Vasilisa Prekrasnaya’ (‘Vasilisa yang Indah’). Tentara AS
pun bahkan memilih menggunakan Mi-8 di Afghanistan.
Helikopter dengan Jangkauan Tertinggi : Mi-38
Mi-38 |
Helikopter multiperan jarak menengah Mi-38 memegang predikat sebagai helikopter Rusia yang memiliki jangauan terbang tertinggi. Helikopter ini diterbangkan pertama kali pada 2012 dan baru tiga buah prototipe Mi-38 yang telah diproduksi. Helikopter ini mampu mengangkut muatan seberat 13 ton metrik. Senjata yang terintegrasi dengan helikopter ini belum diketahui. Mi-38 adalah helikopter generasi masa depan yang merupakan modifikasi dari jenis Mi-8. Perbedaan Mi-38 dengan pendahulunya terletak pada baling-baling, penggunaan bahan-bahan komposit di bagian ekor, serta avioniknya yang lebih canggih. Mi-38 dirancang untuk dapat beroperasi di atas air dalam segala iklim sebagai helikopter angkutan, pencari dan penyelamat, serta sebagai rumah sakit terbang. Helikopter ini belum diproduksi secara massal. Dalam uji penerbangannya pada 2012, Mi-38 berhasil melesat hingga ketinggian 8.500 meter, mencapai level tertinggi untuk helikopter sekelasnya. Para pilot yang menerbangkan Mi-38 menyatakan bahwa mereka bisa naik hingga ketinggian 9.000 meter jika tidak membawa kargo yang digantung di pengaitnya.
Helikopter Tercepat : Mi-24
Mi-24 |
Predikat helikopter tercepat Rusia disandang oleh
helikopter angkutan dan tempur Mi-24 yang diterbangkan pertama kali pada
1969. Helikopter ini telah diproduksi lebih dari 2.000 unit. Senjata yang terintegrasi dengan helikopter ini ialah
senapan mesin 12,7 milimeter empat laras dengan dudukan yang dapat
dipindahkan. Sementara persenjataan eksternal Mi-24 adalah bom jatuh
bebas, roket tanpa kendali berkaliber antara 57-240 milimeter, NURS
(Neupravlyaemye Raketnye Systemy/Sistem Roket Tanpa Kendali), sistem
antitank 3M11 Falanga’ dan kapsul meriam eksternal. Selain itu, Mi-24 juga
masih dapat mengangkut hingga delapan personel dalam satu ruangan
pasukan. Helikopter ini diproduksi sebagai Angkutan Terbang Personel
Bersenjata (BMP Boevaya Mashina Pekhoty) dengan lapisan bodi yang
berat, sebuah ruangan kargo besar, dan persenjataan yang kuat. Helikopter Mi-24 memiliki semacam sayap sehingga tidak
dapat mengambang di satu lokasi. Untuk lepas landas, ‘Aligator’ ini
harus melaju terlebih dahulu pada sebuah landasan seperti pesawat
terbang. Jika tidak, bagian ekornya yang berat tidak akan dapat
terangkat dari tanah, terlalu terbebani karena berisi ruangan kargo dan
persenjataan eksternal. Mi-24 telah memecahkan rekor kecepatan terbang dunia secara
mutlak untuk helikopter dengan kecepatan 368,4 kilometer/jam. Rekor ini
masih berlaku bagi helikopter produksi Rusia. Dengan kemampuannya yang cepat dan mudah melakukan manuver, Mi-24 telah menyelamatkan ribuan jiwa, sehingga para veteran
perang Afghanistan sering menyebutnya Lastochka (burung layang-layang)
atau Lyubimaya (kesayangan).
Helikopter Tempur Terbaik : KA-52
KA-52 |
Helikopter tempur Ka-52 Alligator merupakan helikopter
tempur terbaik Rusia. Helikopter ini diproduksi sebanyak 65 unit dan
terbang pertama kali pada 1997. Senjata yang dimiliki helikopter ini
antara lain kapsul meriam eksternal dengan senapan 2A42 30 milimeter dan
amunisi 460 peluru, Vikhr PTUR (Protvo-Tankoviy Upravlyaemye
Rakety/Roket Kendali Antitank) dengan saluran kendali sinar laser (LLKU/Lazerno-Luchevoy Kanal Upravleniya), kapsul roket tanpa kendali 80
milimeter, bom udara, serta misil udara. Ka-52 Alligator merupakan modifikasi terbaru dari Ka-50
Chyornaya Akula (Hiu Hitam) yang terkenal. Helikopter ini dibuat dengan
dua tempat duduk, sementara Ka-50 Chyornaya Akula hanya memiliki satu
tempat duduk. Alligator dapat melakukan hal-hal luar biasa yang tak
mungkin bisa dilakukan helikopter di kelasnya, seperti terbang mundur
atau melakukan ‘voronka’, terbang di sekitar sasaran dengan moncong yang
memiliki sistem senjata terus menghadap ke sasaran itu. Helikopter juga
dapat berakrobat berkat desain Alligator yang unik. Helikopter ini
dibuat dengan rancangan koaksial, dua baling-baling utama berputar ke
arah yang berlawanan dengan posisi saling menumpuk dan tanpa
baling-baling ekornya. Helikopter semacam ini lebih mudah melakukan
manuver, mudah dikendalikan, dan lebih aman.
Ka-52 Alligator tercatat dalam Guinness Book of Record sebagai helikopter tempur terbaik di dunia. Selasa, 13 Mei 2014
T-34 : Tank Paling Efektif di PD II
T-34/76 |
Sebelum T-34, Uni Soviet sudah memproduksi beberapa tank, antara lain T-70 (tank ringan), T-28 (tank medium), dan KV-1 (tank berat). T-70 emang, murah, cocok untuk produksi massal, dan punya kanon 45mm. Tapi, semua itu hanya berlaku pada T-70. T-28 dan KV-1 termasuk mahal dan nggak begitu bagus. Namun, semua berubah saat Jerman menyarang Uni Soviet dengan armada tank yang masif, efisien dan, efektif. T-70 nggak kuat, T-28 danKV-1 jumlahnya relatif sedikit. Mau tidak mau Uni Soviet harus punya tank yang mampu mengimbangi tank-tank Jerman. Dengan "Power of Kepepet" Uni Soviet berhasil membuat T-34.
T-34/85 |
Jumat, 09 Mei 2014
BTR-40 : APC tua 4x4
Pengembangan
Pengembangan ranpur ini dimulai pada tahun 1947 di biro desain Gorkovsky Automobilny Zavod (GAZ) dibawah kepemimpinan V.A. Dedkov. Dua prototipe ranpur selesai di tahun 1947 dengan nama BTR-141. Prototipe pertama dipersenjatai dua SMB 14.5mm KPVT, dan prototipe kedua tidak memiliki persenjataan tetap. Dari kedua prototipe tersebut tidak ada satupun yang diterima untuk menjadi bagian dari AB Soviet. Pada tahun 1950, prototipe baru diproduksi dengan beberapa perbaikan dibanding prototipe sebelumnya. Sama seperti sebelumnya satu prototipe dipersenjatai SMB 14,5mm KPVT, dan satunya lagi tidak mempunyai persenjataan tetap. Keduanya kemudian diterima dan diberi nama BTR-40 dan BTR-40A. Meskipun telah mendapat beberapa perubahan dibandingkan dengan prototipe tahun 1947, ranpur ini masih memiliki beberapa kekurangan, seperti hambatan air ketika melakukan penyeberangan hingga memaksa tim desain untuk melakukan modifikasi. Pada tahun 1954, varian amfibi dari BTR-40 pun diproduksi dengan menggunakan nama BTR-40P.
Tinjauan
GAZ-63 merupakan dasar dari BTR-40 yang diproduksi pada tahun 1946. Ranpur ini memilik pintu untuk komandan, sopir, dan penumpang. BTR-40 dan BTR-40Vdapat mengangkut 10 orang (komandan, sopir, 8 penumpang), sedangkan BTR-40B dapat mengangkut 8 orang (komandan, sopir, 4 penumpang).
Perlindungan
Lapisan pelindung setebal 6mm-8mm pada BTR-40 dapat memberikan perlindungan dari tembakan senjata ringan, namun tidak dapat memberikan perlindungan dari tembakan senjata berat, apalagi dari tembakan meriam 125 mm. Ranpur ini juga tidak memberikan perlindungan terhadap senjata nuklir, biologi, dan kimia (NBC)
Persenjataan
APC ini tidak memiliki persenjataan permanen, namun memiliki tiga dudukan untuk senapan mesin kaliber 7.62 mm.
Kemampuan Bermanuver
Seperti GAZ-63 yang menjadi dasarnya, BTR-40 memiliki empat roda, namun BTR-40 memilikimesin yang lebih kuat serta sudut putarnya 7.5 m.
Peralatan
Ranpur ini memilik radio 10RT-12 yang jangkauannya sekitar 20-25 Km.
Langganan:
Postingan (Atom)